Telah diberitakan berbagai media massa tentang pembelian pesawat oleh Pangeran Al-Waleed bin Talal di Dubai Air Show pada tahun 2007. Pesawat tersebut merupakan pesawat pribadi sang pangeran.
Ruangan yang tadinya bisa memuat 600 orang penumpang disulap menjadi hotel bintang lima dengan semua kemewahan dekorasi ruang untuk para penumpangnya.Didalam “Istana Terbang” tersebut terdapat 20 kamar tidur lengkap dengan fasilitas hotel bintang lima dan segala perlengkapan keselamatan penumpang. Semua kamar tersebut didekor dengan ornamen bernuansa Arab.
Selain itu juga terdapat fasilitas “Turkish bath” atau kolam permandian ala Turki dan …… tempat parkir untuk mobil-mobil mewah sejenis Rolls Royce dan Limousine. Jadi sang Pangeran tidak perlu turun dari mobil yang mengantar ke bandara, mobilnya bisa langsung parkir didalam pesawat.Didalam pesawat tersebut dibangun ruang relaksasi dimana ruang permandian ala Turki yang dilapisi marmer setebal dua millimeter terletak. Marmer yang tipis untuk mengurangi beban yang harus dibawa oleh pesawat.Suasana didalam pesawat bak ruang konser kelas dunia dengan tata lampu mewah dengan karpet merah sepanjang koridor pesawat.
total biaya untuk Istana Terbang itu adalah 4,5 trilun rupiah.
Semua biaya itu sudah termasuk :
* · Dekorasi berupa gambar daun emas didalam pesawat senilai 60 juta US Dollar.
* · Ruang untuk menampung 25 pembantu terdekat sang pangeran.
* · Ruang makan berlapis marmer dengan 14 tempat duduk.
* · Sebuat bar dengan dekorasi seperti tenda di gurun Arab.
* · Proyektor canggih yang menggambarkan suasan padang pasir hidup di dalam pesawat.
* · Ruang theater dengan kursi lapis kulit asli serta tata suara kelas satu dunia.
* · Semua kamar dilengkapi intercom untuk memanggil pelayan.
* · Ruang gym dengan semua peralatan fitness.
Masih terkagum-kagum dengan Air Force One milik Presiden AS ? Mungkin dari segi fasilitas hanya sekelas “ekonomi” jika dibandingkan dengan Istana Terbang Sang Pangeran.
Yuk Temukan informasi lebih lengkap seputar dekorasi ruang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar