Rabu, 02 Maret 2011

Banyak Band Baru Dan Banya Pula Yang Cepat Bubar

Tidak ada yang bisa membantahnya bahwa musik Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, boleh kita tanya pada ABG, remaja atau orang-orang muda yang ada, mereka akan sangat familiar dengan lantunan nada pe”tembang” lokal.Industri musik Indonesia mengalami revolusi signifikan, entah dari mana mulainya, yang pasti..anak-anak Yogya adalah “pioneer”nya, grup band Sheila On 7 (SO7) memulai itu. Anak-anak muda histeris, jingkrak-jingkrak, menangis, karena lagu-lagu mereka berciri melodi sederhana yang mudah dicerna. Booming SO7 terus diikuti banyak grup lain, dengan performa lagu yang masih enak didengar, Gigi, Ada Band, berjalan bersamaan dengan mereka.


“Gempa musik” negeri ini mulai dirasakan sekali menjelang penghujung 2000-an, sejak SO7 mulai “mengendur”, mulai bertaburlah bintang baru “Dewa19″ yang semakin luar biasa dengan Ahmad Dhani sebagai lead nya.

Apa lagi ya, yang pasti perkembangan grup band cukup hebat, mengekor kesuksesan seniornya, bermacam-macam grup terbentuk seperti deret ukur, seakan kuotanya nggak pernah cukup. Alexa, Marvel, ST12, Wali, Superman Is Dead, Chroropyl, Zigaz, D’Massive, Dot, Kuburan, Caffein, Captain Lord, Flanella, Male Six, Kertas, Kotak, Bragi, Klarinet, Jogostu, J-Rock…..mau lagi ? Numata, Kangen, Nine Ball, Nidji, Rif, Pixel, Pilot…masih mau ? Swallow, Wong, Wayang, Radja, Voodoo, Utopia, U Band. Dan mungkin masih puluhan lagi, yang penulis sendiri lemes mikirinnya !

Intinya, anak-anak muda ini cukup kreatif, tapi sayangnya…habis satu album, habis…celaka lagi, habis satu atau dua single..bubar ! Nggak tentu lagi rimbanya, yang masih tersisa adalah gosip-gosip personelnya, seperti pertengkaran, perceraian, perselisihan…masih banyaklah. Sebenarnya bukanlah saran yang baik, tapi lakukan rencana yang matang, punya kemampuan mumpuni, dan mampu me-manage diri. Menghentikan kreatifitas sama halnya dengan “mengebiri” diri sendiri, untuk itu coba menjadi “sesuatu” yang bukan karena trend atau ikut-ikutan. Tapi menjadikan BAND sebagai jalan hidup, hidup disana dan menyumbang pajak yang besar buat negara, sebagai penguasa industri yang baik.

Hentikan” buat grup band baru. Jika hanya menjadi biasa-biasa saja.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar