Senin, 26 April 2010

Tips Membaca Peluang Bisnis Otomotif

Bisnis apa yang masih menjanjikan saat ini? Selain makanan, bisnis di sektor otomotif termasuk berprospek hingga sekarang. Jumlah kendaraan yang terus bertambah setiap tahunnya bisa menjadi alasan kenapa bisnis ini masih dibilang cerah.

Namun, semakin banyaknya per­saingan, jelas butuh kreatifitas tinggi untuk membedakan bisnis Anda dengan orang lain. Nah, model seperti apa saja bisnis di sektor otomotif itu dan apa yang harus dilakukan untuk membangun sebuah bisnis baru? Yuk, kita simak apa kata para pebisnis otomotif yang sudah cukup sukses di bawah ini.

SPESIALISASI


Coba kita perhatikan saja jumlah kendaraan baik mobil maupun motor di DKI Jakarta. Berdasar data dari Departemen Perhubungan RI, terdapat sekitar 1,3 juta unit mobil dan 2,5 juta motor yang beredar di Ibukota.

Bisa ditebak dong bisnis apa yang berkaitan dengan mobil maupun motor. Boleh dibilang dari hulu hingga hilir, dari sparepart sampai kebersihan kendaraan itu sendiri. “Intinya bisnis otomotif itu masih menjanjikan,” ungkap Koko Sandoza FP, businessman otomotif di Jakarta.

Ia menyontohkan bisnis buka bengkel mobil ataupun motor. Walaupun sudah nampak marak bukan berarti bisnis itu enggak berpeluang. “Kita lihat di suatu lokasi ada beberapa bengkel yang ramai bahkan sampai ngantre konsumen. Itu artinya di lokasi tersebut masih kekurangan bengkel,” ujar Koko.

Tapi, Ia mengingatkan, karena persaingan semakin ketat, harus lebih kreatif. Misal untuk di bengkel bisa melakukan dengan spesialisasi yang orang belum terpikir.

Contoh kalau kita perhatikan perkembangan motor skutik (skuter matik) yang sekarang kontribusinya sudah mencapai 36%, kenapa enggak membuka bengkel spesialis skutik. Mau lebih spesifik lagi, bengkel khusus perbaikan atau upgrade CVT skutik.

Itu baru bengkel mobil ataupun motor, belum kalau kita perhatikan aneka komponen ataupun aksesori yang menempel di kendaraan. Atau, bisnis cuci mobil/motor. Kesibukan pemilik kendaraan membuat peluang pebisnis untuk membuat jasa pencucian. “Peluangnya masih sangat besar, lihat aja jumlah motor yang ada di jalan,” sahut Romy Rahmana, pemilik sekaligus konseptor GW Guyur, franchise outlet cuci motor.

Pun begitu dengan jasa cuci mobil. Namun, lagi-lagi Koko menyarankan harus kreatif. Semisal orang sudah sibuk kantor, tentu males lagi pergi ke tukang cuci. Solusinya, “Bikin yang mobile, datang ke rumah-rumah,” imbuh Koko, pemilik bisnis Limobike, jasa antar-jemput motor ala Limosine.

Bisnis lain mungkin dari sektor audio mobil. Enggak sedikit lo pemilik mobil yang ingin meningkatkan (upgrade) kualitas suara audio mobil standarnya. Bisa mengganti speaker, head unit hingga menambah komponen audio visual.

“Saat ini mobil sudah menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat di perkotaan. Otomatis mereka yang punya mobil butuh hiburan lebih dan salah satu cara dengan mengupgrade sistem audio car,” urai Paulus Kristianto, marketing director PT Audio Plus, produsen dan pengagen speaker Crescendo di Meruya, Jakbar.


http://www.otomotifnet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar