Kode SAE yang ada pada
kemasan oli memang mengandung makna tertentu karena itu adalah kode
bahasa kimia untuk pengguna oli mesin tersebut, bukan hanya tingkat
kekentalan dari sebuah oli namun arti sebagai berikut:
SAE20w50
Makna
sesungguhnya: oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu
dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pada suhu 150 c dengan tingkat
kekentalan tertentu.
Oli jenis ini relative kurang efisien dalm
pemakain BBM namun sangat baik dalam perlindungan/perawatan mesin,
khususnya untuk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang
berjalan jauh, polusi dan beban berat. Pada kondisi ini dikenal dg
istilah boundary lubrication, dimana pada kondisi tersebut, lapisan oli
sangat tipis diantara celah mesin yg cenderung berpotensi terjadinya
kontak antara logam dengan logam.
Oli jenis ini relative paling kecil
nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal
untuk oli mineral/semi sintetis 120, untuk sintetis 145). Semakin banyak
additiv viscosity index improver, semakin sensitif oli/kurang baik buat
mesin motor, utamanya terhadap stress di gear.
VI= ukuran kemampuan
suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam
rentang suhu dengan sampai tinggi. Semakin tinggi VI semakin baik
kestabilan kekentalannya. Untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik
dimesin. Untuk motor bisa sebaliknya.
SAE15w50
Makna
sesungguhnya: oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu
dingin (minus) -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 c dengan tingkat
kekentalan tertentu.
Jenis oli relative sama dengan SAE20w50. Sedikit
yang membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi
dari 20w50. (minimal untuk oli mineral 130, untuk sintetis 150). Semakin
tinggi nilai VI artinya adalah semakin banyak pemakaian aditif
peningkat angka VI. Untuk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini
relatif sensitif digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dan
gigi (wet clutch). Artinya oli jenis ini relatif lebih mudah berubah
kekentalannya dibandingkan 20w50.
SAE10w40
Makna sesungguhnya:
oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C
(kode 10w) dan suhu 150 C dengan tingkat kekentalan tertentu.
Jenis
Oli yang relatif paling encer diantaranya ke 3 jenis oli lainnya. Oli
ini relatif paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin.
Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat. (Mis. sering
dipake boncengan)
Relatif sama dengan SAE 15w50, dalam hal pemakaian
aditif peningkat angka VI. (minimal untuk oli mineral 130, untuk
sintetis 150). Apakah berarti paling bagus? Belum tentu! Semakin banyak
kandungan aditif peningkat angka VI, semakin besar kemungkinan peluang
pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya. Ukuran perubahan
kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan
awal/oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya Cuma lab.yg bisa
memastikan hal ini.
Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini,
saran saya, perhatikan jarak pergantian olinya lebih awal. Kalau Anda
merasa suara mesin sdh agak berbeda sedikit aja..cepet2 ganti dah..
SAE15w40
Makna
sesungguhnya: oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu
dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dengan tingkat kekentalan
tertentu .
Nilai VI, minimal untuk oli mineral 125, untuk sintetis 145.
Hasil
pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yang paling
pas.. Oli jenis ini relatif paling stabil kekentalannya dibandingkan
yang lainnya. Masalahnya oli jenis ini jarang diaplikasikan untuk motor.
Biasanya jenis SAE ini, dipakai untuk kendaraan jenis mesin diesel,
yang membutuhkan kestabilan kekentalan dalam jarak jauh dan kondisi
ekstrim pada mesin diesel.
Sebagai tambahan aditif VI adalah senyawa
kimia kopolimer -rantai panjang- yg mampu beradaptasi pada suhu rendah
dan tinggi tetapi sensitif terhadap stress di gear.
Demikian pembahasanya soal kode yang tertera pada kemasan oli semoga menambah pengetahuan anda, temukan info menarik tentang bengkel modifikasi
Temukan artikel terkait: Cara Pilih Asuransi Mobil Yang Tepat
4 Benefits of Cold Storage Containers for Goods Storage
2 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar