Kamis, 22 Juli 2010

Lapangan Olahraga Monas Yang Tak Di Urus


Kompleks Silang Monas dibangun pada tahun 1959 dan diresmikan pada tahun 1961. Tujuan dibangunnya Monumen Nasional adalah untuk mengenang dan melestarikan semangat perjuangan seluruh rakyat Indonesia pada masa-masa revolusi kemerdekaan 1945 serta untuk memupuk rasa patriotisme. Hal ini terlihat dari beberapa patung yang dipajang didekat air mancur sekitar monas seperti patung Pangeran Diponogoro yang sedang menunggang kuda.

Pada tahun 2004 dimulai pembangunan pembaruan di sekitar lokasi tugu Monas terutama mengenai pertamanan, dimana pada saat tersebut baru mulai muncul gagasan membangun daerah resapan di Jakarta yang semakin sedikit. Perombakan yang terjadi melalui proyek Monas tersebut tentu saja terutama untuk membuat Monas, sebagai ikon kebanggan kota Jakarta, menjadi tempat yang lebih nyaman dari sebelumnya bagi penduduk Jakarta khususnya. Maka dibangunlah berbagai infrastruktur yang menunjang tujuan tersebut terutama sarana umum dan sarana dibidang olahraga.

Sarana olahraga merupakan salah satu sarana yang banyak diminati terutama bagi anak muda. Sarana tersebut terlatak di pelataran Monas seluas 80 hektar ini. Ada dua tempat olahraga yang diminati, yaitu jogging track dan lapangan olahraga. Selain itu didalam tamannya sendiri terdapat sebuah gym sederhana untuk pengunjung. Kesemua sarana yang ada dapat dipakai tanpa diminta biaya sedikit pun.

Yang menarik dalam sarana olahraga ini adalah lapangan olahraganya. Lapangan ini terdiri satu lapangan basket, empat lapangan futsal, dan satu lapangan volly. Lapangan ini dibuka secara umum setiap hari mulai pukul empat pagi hingga pukul dua belas malam. Lapangan ini selalu ramai setiap harinya terutama jam pulang kantor pada malamnya. Namun biasanya paling ramai setiap hari selasa, kamis dan jumat. Sedangkan pada hari libur penuh pada pagi harinya.

Sayangnya meskipun pengelolaan taman di kompleks Monas bisa dibilang cukup baik, namun lapangan olahraga ini kurang dikelola secara baik. Dimana jaring-jaring yang seharusnya terpasang di gawang atau net bagi pemain volly, tidak terpasang di tempat. Selain itu tidak disediakan peralatan olahraga seperti bola dan lainnya. Malahan, menurut salah seseorang yang memiliki mandat untuk mengurus lapangan tersebut bernama pak Gugun, sebelumnya lapangan tersebut justru tidak pernah dicet selama bertahun-tahun oleh Dinas setempat.

Sumber : sonymartino.blogspot.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar