Dalam sebuah peragaan busana pada pertengahan 1990-an di Paris, perancang terkenal dunia Giorgio Armani pernah mengatakan, "Seiring waktu yang terus berputar, pria pun memerlukan sentuhan gaya khusus untuk penampilan dirinya. Kini, soal gaya berbusana, baju pria pun tak kalah oleh wanita."
Memang tidak bisa dimungkiri gaya busana pria identik dengan gaya tailor atau penjahit. Salah satunya Wong Hang Distinguished Tailor, yang selalu menyajikan gaya inspiratif. Beberapa waktu lalu Wong Hang, yang berdiri di Indonesia sejak 1933, menggelar peragaan akbar yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Surabaya. Mereka menampilkan gaya Italia baru dan koleksi musim semi. Gaya Italia baru merupakan setelan jas trendi memakai bandana katun atau sutra yang dipakai sebagai pengganti dasi supaya terlihat dominan. Dipermanis dengan aksen mata dasi berkilau bila tertimpa cahaya.
Adapun koleksi musim semi formal menyajikan gaya jas yang jauh lebih santai dengan menggunakan bahan wol, kasmir, atau sutra kasual. Gaya lainnya berupa jas dan jaket aristokrat ala bangsawan Inggris sejati yang menampilkan pesona kenyamanan dengan pengerjaan jahitan yang rapi.
Bahan yang digunakan adalah campuran antara sutra dan wol, sehingga terkesan lebih tampil ringan. Untuk warna, menampilkan merah bata bercampur kelabu, tembaga, khaki, dan perak ala milenium.
Pada jas model klasik cenderung tampak sederhana. Jas ini memiliki satu atau dua kancing yang memberi kesan lebih aman. Hingga kini gaya ini masih disukai. Namun, menurut Timothius, sebagian pria muda yang ingin tampil lebih bergaya sering melebihkan jumlah kancing menjadi tiga atau empat buah. "Mengenakan jas begini terkesan lebih muda."
Sumber - metrogaya.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar