Busana muslim di Kota Bandung makin berkibar dengan berjuta penggemar dari berbagai kalangan, tak terkecuali remaja putri yang enggan ketinggalan tampil trendi dengan busana muslimah.
Aneka aksi remaja putri mengenakan baju muslim pun seolah mendapatkan tempatnya akhir pekan lalu, yakni saat digelar lomba Top Model Muslimah 2009 tingkat Jawa Barat di Hotel Panghegar, Bandung. Sebanyak 76 peserta mengikuti acara yang diselenggarakan Rotary Club Bandung bekerja sama dengan Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Bandung itu.
Peserta yang rata-rata berusia 15-20 tahun tampak tak canggung saat berlenggok di hadapan para juri. Adapun juri yang hadir ialah Iva Lativah, Nuniek Mawardi, Toera Imara, dan Ramli. Satu per satu remaja putri membawakan busana muslimah karya perancang dari IPBM dan hasil kreasi sendiri.
Kegiatan itu memunculkan Kalia Labitta (16) sebagai pemenangnya. Dengan balutan busana muslim warna kuning semburat merah cerah, keceriaan Kalia pun memancar dan memukau penonton serta juri. Selayaknya top model “beneran”, Kalia tak tangung-tangung melemparkan senyum. Semua yang hadir pun seolah tersihir.
Busana muslim yang dikenakan Kalia adalah rancangan Nuniek Mawardi. Para juri menilai rancangan itu unik karena memadukan beragam gaya busana, yakni dari kerudung bermotif tumpuk warna kuning hingga tunik-tunik ala Mesir. Potongan lengan baju gaya Victorian pun menambah manis kain tenun Nusa Tenggara Timur bermotif alam yang dikenakan Kalia.
Pelajar SMAN 5 Bandung itu pun bahagia dan terkesan dengan model busana muslim yang dikenakannya. Walaupun dalam keseharian ia belum menggunakan busana muslimah, ia berharap bisa konsisten mengenakannya suatu saat nanti.
Perkembangan mode busana muslim yang semakin bervariasi pun membuat Kalia tertarik. “Saya senang sekali bisa berpenampilan trendi dengan busana muslimah,” ujarnya yang juga dibenarkan Chintya Fitrianingtyas (16), peserta lomba lainnya.
Perancang busana Ramli mengatakan, kegiatan lomba top model itu menunjukkan tingginya apresiasi remaja putri terhadap busana muslim. Sebagai jenis busana yang terikat dengan pakem religius, yakni tidak boleh terlalu ketat dan harus menutupi aurat, busana muslimah amat berprospek.
“Busana muslimah kini tidak sekadar ada dan hadir. Ia mewarnai dunia fashion Indonesia dan menghadirkan pangsa pasarnya tersendiri. Bahkan, jenis busana ini kerap kali dikenakan untuk menunjukkan status sosial seseorang,” kata Ramli.
Pada khalayak, busana muslim pun sudah lazim dikenakan untuk kegiatan hajatan dan undangan resmi ataupun santai. “Pada tataran tertentu, busana muslimah dikenakan justru untuk menghormati si pengundang karena sifatnya yang religius dan simbolik,” tutur Ramli. Perancang busana muslimah, Ernie Kosasih, mengatakan, di kalangan remaja putri, busana jenis ini digemari karena mudah dikenakan dan sopan. “Busana muslimah pun mudah dipadupadankan dengan aneka gaya dan mode pakaian sehingga remaja pun percaya diri mengenakannya,” kata Ernie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar