Kamis, 04 November 2010

Amankah Celana Dalam Nilon ??



Siapa bilang barang mahal selalu baik untuk kesehatan? Salah satu contohnya adalah celana dalam berbahan nilon yang rata-rata harganya lebih mahal. Celana dalam berbahan nilon bisa menjadi sarang bagi jamur kelamin.

Menurut dr Frizar, di Indonesia yang bersuhu tropis dan panas, sebaiknya jangan menggunakan celana dalam yang berbahan nilon, karena bahan tersebut tidak dapat menyerap keringat.

"Kalau nggak nyerap keringat akhirnya lembab dan tumbuh jamur yang bisa mengakibatkan keputihan pada perempuan. Pilihlah celana dalam yang menyerap keringat,"

Katun merupakan kain terbaik yang sesuai untuk semua jenis kulit. Dengan menggunakan celana dalam katun, memungkinkan organ daerah kewanitaan untuk menghirup udara segar dan selalu membantunya tetap kering.

Selain bahan celana dalam, berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan kebersihan daerah kewanitaan:

Hindari hubungan seksual bila Anda mengalami tanda-tanda infeksi daerah kewanitaan
Infeksi daerah kewanitaan biasanya disebabkan oleh ragi (jamur) dan menyebabkan gatal dan sakit di daerah kewanitaan. Infeksi ini terkadang menimbulkan nyeri atau rasa seperti terbakar ketika berkemih atau berhubungan seksual. Untuk menghindari penyebaran dan memperparah infeksi, sebaiknya hindari berhubungan seksual selama gejala infeksi masih terasa.

Banyak makan sayur dan buah untuk mencegah infeksi daerah kewanitaan
Selalu menyertakan buah dan sayuran pada menu harian Anda. Sayur dan buah yang kaya serat serta antioksidan tidak hanya membantu mencegah infeksi ragi daerah kewanitaan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hindari penggunaan bahan kimia untuk daerah daerah kewanitaan
Usahakan untuk tidak menggunakan produk tertentu seperti sabun deodoran, lotion atau produk kesehatan feminin lain yang dapat menyebabkan iritasi pada organ daerah kewanitaan. Terlebih lagi bila Anda memiliki alergi dengan bahan-bahan kimia.

Jangan menggaruk organ intim
Jangan pernah menggaruk bila Anda mengalami gatal atau iritasi pada organ daerah kewanitaan. Cobalah gunakan kain katun lembut dan air hangat untuk membuatnya lebih baik. Hal ini dapat menghindari penyebaran infeksi ke organ lain pada daerah kewanitaan.

Jangan gunakan jelly atau minyak berparfum untuk pelumas daerah kewanitaan
Jelly petroleum atau minyak berparfum yang digunakan sebagai pelumas daerah kewanitaan dapat menyebabkan perkembangbiakan bakteri di dalam dan di sekitar daerah kewanitaan.

Jaga kebersihan selama menstruasi
Kebersihan pada saat siklus menstruasi sangatlah penting untuk menghindari masalah vagiva. Hindari menggunakan pembalut yang beraroma (parfum) dan mengangdung gel, karena dapat menimbulkan iritasi dan gatal pada daerah kewanitaan.

Ganti pembalut
Ganti pembalut jika terdapat gumpalan darah di atas pembalut, yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan jamur.

Sumber: www.detikhealth.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar