Bagi Anda pecinta seni, koleksi miniatur kapal dari bambu merupakan koleksi yang sangat sayang untuk diabaikan. Peluang usaha inilah yang ditangkap oleh Widadi, seorang pemuda dari Bantul. Merantau di kota besar ternyata hanya menghasilkan sebuah impian yang hampa. Gemerlap kota memang tidak cocok untuk peluang sebuah usaha bagi Widadi. Pemuda asal Kepek, Timbulharjo, Sewon, Bantul ini lebih percaya diri dengan usaha yang ditekuninya di desa.
Dengan jiwa dan kemampuan yang dimiliki, pada tahun 2002 Widadi membuka usaha yang diberi nama Adie Craft. Pemuda lulusan SLTP ini ternyata mampu melahirkan barang-barang seni yang banyak peminatnya. Dari berbagai pameran yang beberapa kali diikutinya, hasil karyanya semakin dikenal banyak orang.
Hanya dengan mengolah bambu yang banyak dijumpai di desanya, diolah sedemikian rupa sehingga menjadi aneka macam miniatur kapal yang merupakan barang seni bernilai tinggi. “Selain itu saya juga membuat barang kerajinan dengan bahan baku gypsum. Jenis kerajinannya adalah lukisan sekaligus dengan framenya, harganya murah cuma Rp 12.500/buah. Sedangkan untuk kerajinan bambunya berkisar antara Rp 25.000-Rp 300.000/buah, tergantung dengan jenis dan ukurannya”, ujar Widadi (26) ditempat usahanya yang beralamatkan di Kepek, Timbulharjo, Sewon, antul 55186 Telp. 081578009464.
Meski dikosentrasikan pada pasar domestik namun pernah satu kali menerima pesanan dari Belanda dan Jepang. Untuk pasar lokal menurut Widadi permintaan rutin datang dari Sumatera, Yogyakarta, Jakarta dan Bali. Sementara ini semua pekerjaan dari desain sampai finishingnya dikerjakan sendiri oleh Widadi. Walaupun dikerjakan seorang diri, Adie Craft bisa menghasilkan 50-100 buah kerajinan dengan omset perbulannya sekitar Rp 800.000-Rp 4juta.
Temukan info Lebih lengkap seputar miniatur kapal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar