Selasa, 05 April 2011

Lampion Bukti Sukses Sebuah Asimilasi Penjualan

Perkembangan akan estetika menjadikan lampion masa kini tampil dalam desain yang unik dan dinamis. Lampion kini bukan hanya terbuat dari kertas, tapi lebih modis dengan bahan baku yang lebih trendy dan memiliki ragam fungsi. Hasilnya lampion karya anak negri mulai diminati pasar lokal maupun internasional.


Jika dulu lampion hanya digunakan sebagai satu elemen interior saat merayakan imlek maupun Cap Go Meh. Kini lampion tampil menarik dalam beragam ruangan dengan berbagai model. Fungsinya yang kini disukai sebagai pelita membuat lampion kian eksis diminati konsumen lokal maupun internasional. Apalagi dengan penambahan asesoris seperti model lampion batikan dan dibuat dari beragam material mulai dari kertas, kain hingga bahan daur ulang seperti botol plastik dan kaleng bekas. membuat penjualan lampion terus meningkat pembelinya

Sebenarnya jika ditilik lebih jauh, fungsi lampion sebagai pelita juga sudah dikenal oleh nenek moyang kita dulu. Saat Islam masuk ke nusantara, banyak leluhur kita yang pergi ke surau atau masjid pada malam menjelang hingga dinihari untuk sholat, mengaji maupun tadharusan.

Saat menuju masjid mereka membutuhkan alat penerang yang biasanya dibuat sendiri berupa obor atau semprong yaitu lampu kecil berakar sumbu minyak yang ditutup kaca atau kertas minyak. Inilah ini bahan baku cikal bakal lampion khas nusantara.

Jadi bisa disimpulkan sebenarnya banyak kesamaan hanya berbeda cara perlakuan. Inilah yang menjadi dasar hal-hal yang dengan mudah bisa diterima masyarakat luas meski dari berbagai kultur dan bangsa. Jadi bukan hal yang sulit jika pembauran kita terima sebagai satu ajang pertemuan sesama manusia karena bukankah kita diajarkan untuk memiliki persamaan hak dan kewajiban, bahkan dalam ajaran agama manapun setiap manusia juga memiliki kedudukan yang sama di mata Tuhan ??…

Temukan info lebih lengkap seputar penjualan lampion tradisional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar