Selasa, 25 Januari 2011

Bisnis Karet Sumber Devisa Negara







Usaha - Komoditi perkebunan mempunyai peranan yg penting dalam program pembangunan ekonomi Indonesia. Peranan ini semakin terasa dgn menurunnya sumbangan minyak dan gas (migas) terhadap devisa negara. Karet alam merupakan salah satu komoditi perkebunan yg penting bukan hanya dari segi ekonomi tetapi juga dari segi sosial, karena disamping sebagai sumber devisa negara tetapi juga sebagai sumber penghasilan bagi keluarga petani.

Karet alam berasal dari tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) yg diusahakan oleh perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perusahaan perkebunan khususnya perkebunan negara dan swasta selalu dihadapkan pada kenaikan biaya produksi. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan harga barang modal dan upah karyawan. Kecenderungan kenaikan biaya produksi ini memerlukan upaya peningkatan efisiensi penggunaan dana, baik dari jalur produksi maupun jalur pengolahan hasil panen dan pasca panen.

Indonesia mempunyai potensi usaha yg sangat besar untuk menjadi produsen utama karet alam dunia. Selain iklim dan lingkungan yg memenuhi syarat bagi pertumbuhan dan perkembangan, Indonesia juga mempunyai tenaga kerja yg relatif banyak. Areal yg luas dan tenaga kerja yg banyak tidak memberikan hasil yg optimum apabila tidak ditunjang dgn kemauan dan kemampuan penerapan teknologi.

Karet sebagai bahan baku industri memerlukan sistem jaminan mutu yg baik, biasanya penentuan mutu dilakukan berdasarkan uji produk akhir. Sistem ini mempunyai banyak kelemahan diantaranya adalah belum dapat menjamin hasil yg bebas kontaminasi dan konsisten.

Memanfaatkan potensi usaha karet dan mengatasi masalah dalam pengusahaan karet di Indonesia serta mengintip adanya kecenderungan meningkatnya konsumsi karet alam dunia di masa-masa mendatang dan adanya gejala membaiknya harga karet, merupakan peluang dan tantangan Indonesia dalam meningkatkan produksi karet alamnya.

Menghadapi persaingan antar negara produsen, produk ekspor karet harus ditingkatkan mutunya disesuaikan dgn permintaan konsumen. Persaingan pasar global tidak terbatas pada produk yg dihasilkan, tetapi terkait aspek proses, sumber daya manusia dan lingkungan.

Prospek perkaretan Indonesia di masa mendatang cukup cerah dimana terdapat pertanaman karet yg luas, masih tersedianya lahan untuk pertanaman baru serta adanya kecenderungan terus meningkatnya permintaan dan harga karet di pasar dunia. Untuk memanfaatkan kemungkinan peluang pasar yg tersedia dilakukan upaya antara lain : peningkatan produksi lahan dgn teknologi intercropping, peningkatan mutu dgn sistem pengolahan yg lebih baik dan pengembangan produk baru guna membuka peluang pasar yg lebih luas.

Untuk perencanaan pembinaan pengembangan sampai dgn tahun 2011 akan dilakukan kegiatan sebagai berikut.

·        Peningkatan mutu tanaman (intensifikasi/rehabilitasi) seluas 800.000 ha,

·        Peremajaan tanaman tua/rusak seluas 400.000 ha dan (3) perluasan dan pengembangan tanaman baru seluas 200.000 ha.



Sumber: binaukm.com

Temukan Info Lain Seputar Usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar